Dalam hal ini Geert (2005: 7) menjelaskan, “In present-day linguistics,
the term ‘morphology’ refers to the study of the internal structure of words,
and of the systematic form–meaning correspondences between words.” Lebih
lanjut, menurut Geert morphology adalah kajian ilmu tentang susunan internal
dari kata dan hubungan bentuk dan makna dengan kata tersebut.
Sebenarnya banyak sekali penjelasan dari buku-buku referensi Bahasa Inggris yang menerangkan tentang definisi morphology hingga materi-materi yang menjelaskan tentang bidang ilmu ini, namun disini saya hanya mengutip beberapa referensi penting tentang dasar-dasar morphology menurut Geert yang saya rangkum seperti dibawah ini:
Sebenarnya banyak sekali penjelasan dari buku-buku referensi Bahasa Inggris yang menerangkan tentang definisi morphology hingga materi-materi yang menjelaskan tentang bidang ilmu ini, namun disini saya hanya mengutip beberapa referensi penting tentang dasar-dasar morphology menurut Geert yang saya rangkum seperti dibawah ini:
“Morphology, the study of the internal structure of words, deals with the forms
of lexemes (inflection), and with the ways in which lexemes are formed
(word-formation). New words are made on the basis of patterns of form-meaning
correspondence between existing words. Paradigmatic relationships between words
are therefore essential, and morphology cannot be conceived of as ‘the syntax
of morphemes’ or ‘syntax below the word level’ (ibid:14)
“The two basic functions of morphological operations are (i) the creation
of new words (i.e. new lexemes), and (ii) spelling out the appropriate form of
a lexeme in a particular syntactic context.”
“Morphology serves to expand the lexicon, the set of established words of a
language, but is not the only source of lexical units, and not even that of all
complex words, which also arise through borrowing, univerbation, and word
creation.”
“The established (simplex and complex) words of a language are listed in
the lexicon, an abstract linguistic notion, to be distinguished from the
notions ‘dictionary’ and ‘mental lexicon’. Morphological rules have two
functions: they specify the predictable properties of the complex words listed
in the lexicon, and indicate how new words and word forms can be made.”
“Morphology as a subdiscipline of linguistics aims at adequate language
description, at the development of a proper language typology, and at
contributing to debates on the organization of grammars and the mental
representation of linguistic competence.”
Kutipan-kutipan diatas bisa sobat dan sobit semua terjemahkan terserah anda
yang Bahasa Inggrisnya lebih mahir daripada saya. Namun yang pasti, seperti
yang diungkapkan oleh Malmkjaer bahwa, “While syntax is concerned
with how words arrange themselves into constructions, morphology is
concerned with the forms of words themselves.”
Intinya adalah jika syntax membahas tentang bagaimana kata-kata disusun dalam sebuah kalimat, maka morphology membahas bentuk kata-kata tersebut. Keterangan yang sangat sederhana, namun sangat padat dan berisi, semoga bisa menjadi acuan yang bermanfaat untuk semua.
Intinya adalah jika syntax membahas tentang bagaimana kata-kata disusun dalam sebuah kalimat, maka morphology membahas bentuk kata-kata tersebut. Keterangan yang sangat sederhana, namun sangat padat dan berisi, semoga bisa menjadi acuan yang bermanfaat untuk semua.
Morphology =
study of word structure
("morph"
is a recent verb for taking one thing and changing its image to that of
another, it's from a Greek
word meaning
'shape'. So, morphology is about the shape of the words themselves
.)
Syntax =
study of sentence structure
("syn"
as in "synthesis" and "synchronize" means something like
"togetherness". So, syntax is about putting
words
together.)
0 komentar:
Posting Komentar